Para ekonom kawatir zona euro sedang menuju resesi setelah data kemarin memperlihatkan PDB kontraksi di kuartal keempat 2011.
PDB selama periode Oktober-Desember turun 0,3% dari kuartal ketiga, menurut estimasi Eurostat,
dengan Perancis satu-satunya ekonomi besar yang tumbuh. PDB Jerman kontraksi 0,2%, Spanyol 0,3% dan Italia 0,3%, yang mengembalikanya ke resesi. Sedangkan PDB untuk seluruh Uni Eropa turun 0,3%, dengan ekonomi Inggris kontraksi 0,2%. Kinerja terbaik dicatat oleh Latvia dan Slovakia, dengan tumbuh 0,8% dan 0,9%.
Secara tahunan, PDB blok mata uang itu masih tumbuh 0,7%. PDB tahunan Jerman juga masih tumbuh baik, 2,0%. Perancis tumbuh 1,4% selama Q4 dari tahun lalu, tapi Italia kontraksi 0,5%. Meski adanya perbaikan dalam survei dan bukti Jerman kembali ke pertumbuhan, sulit bagi zona euro bisa terhindar dari kontraksi lanjutan.
Hal ini karena banyak negara zona euro yang sudah terjerumus ke resesi. Kondisi ekonomi Portugal semakin buruk, dengan kontraksi 1,3%, makin tenggelam dalam resesi. Selain itu, kondisi kredit masih ketat, ditambah dengan pengetatan kebijakan fiskal di banyak negara. Suatu ekonomi disebut mengalami resesi bila sudah kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Ekonomi Yunani kontraksi 7% selama kuartal keempat. Dengan ini berarti sudah lima tahun negara itu dalam resesi. Tingkat pengangguran naik tiga kali lipat ke 20%. Dengan diumumkannya program penghematan, dan ancaman default dekat, badai masih jauh dari berlalu.
Perdana Menteri Italia Mario Monti kemarin membatalkan pengajuan Italia untuk menyelenggarakan Olimpiade 2020, dan memangkas pembelanjaan pertahanan, sebagai bagian upaya mengurangi defisit. Ia juga menuduh Perancis dan Jerman juga bertanggung jawab atas menciptakan krisis utang, dengan melanggar Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan ketika mencatat defisit besar pada 2003, membuka jalan bagi yang lain.
Oleh: Nizar Hilmy - strategydesk.co.id
PDB selama periode Oktober-Desember turun 0,3% dari kuartal ketiga, menurut estimasi Eurostat,
dengan Perancis satu-satunya ekonomi besar yang tumbuh. PDB Jerman kontraksi 0,2%, Spanyol 0,3% dan Italia 0,3%, yang mengembalikanya ke resesi. Sedangkan PDB untuk seluruh Uni Eropa turun 0,3%, dengan ekonomi Inggris kontraksi 0,2%. Kinerja terbaik dicatat oleh Latvia dan Slovakia, dengan tumbuh 0,8% dan 0,9%.
Secara tahunan, PDB blok mata uang itu masih tumbuh 0,7%. PDB tahunan Jerman juga masih tumbuh baik, 2,0%. Perancis tumbuh 1,4% selama Q4 dari tahun lalu, tapi Italia kontraksi 0,5%. Meski adanya perbaikan dalam survei dan bukti Jerman kembali ke pertumbuhan, sulit bagi zona euro bisa terhindar dari kontraksi lanjutan.
Hal ini karena banyak negara zona euro yang sudah terjerumus ke resesi. Kondisi ekonomi Portugal semakin buruk, dengan kontraksi 1,3%, makin tenggelam dalam resesi. Selain itu, kondisi kredit masih ketat, ditambah dengan pengetatan kebijakan fiskal di banyak negara. Suatu ekonomi disebut mengalami resesi bila sudah kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Ekonomi Yunani kontraksi 7% selama kuartal keempat. Dengan ini berarti sudah lima tahun negara itu dalam resesi. Tingkat pengangguran naik tiga kali lipat ke 20%. Dengan diumumkannya program penghematan, dan ancaman default dekat, badai masih jauh dari berlalu.
Perdana Menteri Italia Mario Monti kemarin membatalkan pengajuan Italia untuk menyelenggarakan Olimpiade 2020, dan memangkas pembelanjaan pertahanan, sebagai bagian upaya mengurangi defisit. Ia juga menuduh Perancis dan Jerman juga bertanggung jawab atas menciptakan krisis utang, dengan melanggar Pakta Stabilitas dan Pertumbuhan ketika mencatat defisit besar pada 2003, membuka jalan bagi yang lain.
Oleh: Nizar Hilmy - strategydesk.co.id
Tag :
forex trading
1 Komentar untuk "PDB Kontraksi, Eropa Terancam Resesi"
Arc constructed out of a sense of space to show the the Anta people open up unlimited prospects for
ini blog dofollow , U comment I follow