Analisa Fundamental
Secara umum analisa forex trading terdiri dari dua bagian yaitu analisa Teknikal dan analisa Fundamental. Analisa teknikal analisanya berdasarkan perhitungan matematik yang biasanya menggunakan data statistik dan grafik (chart).Sedanglan untuk Analisa fundamental, dasar yang digunakan adalah berita atau pun rumor yang beredar di pasar.
Bursa finansial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market.Bahkan bias kita katakan bahwa yang menggerakan nilai tukar mata uang adalah justru berita itu sendiri. Atau lebih simplenya berita adalah kekuatan pergerakan market yang mengakibatkan berubahnya nilai tukar mata uang.
Bursa finansial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif dengan berita yang sedang beredar di market.Bahkan bias kita katakan bahwa yang menggerakan nilai tukar mata uang adalah justru berita itu sendiri. Atau lebih simplenya berita adalah kekuatan pergerakan market yang mengakibatkan berubahnya nilai tukar mata uang.
Dan kali ini saya akan coba mengulas analisa fundamental yang ada di Forex Calender atau forexfactory.com
Berikut Indikator Berita Forex dan penjelasannya :
Building Permits adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan dibidang sektor konstruksi perumahan. Data ini merupakan indikator penting mengenai industri konstruksi semenjak peraturan perizinan mulai diberlakukan secara ketat sebelum memulai proses konstruksi.
Jika nilai Building Permits m/m turun maka nilai mata uang itu akan mengalami penurunan.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sektor perekonomian yang tersedia.
Ivey Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang mengukur level aktifitas dari para manager pembelian dalam mengelola semua sektor perekonomian yang tersedia.
Jika nilai Ivey PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Consumer Price Index (CPI) adalah indikator yang mengukur tingkat kenaikan barang dan jasa yang dikenakan kepada konsumen. Kenaikan harga barang dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan inflasi yang pada akhirnya biasanya harus diimbangi dengan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat mata uang negara yang bersangkutan.
Jika nilai CPI m/m turun maka nilai mata uang akan mengalami turun.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Employment Change adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah lapangan kerja yang tercipta disuatu negara pada bulan lalu.
Jika nilai Employment Change naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Unemployment Rate adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah pengangguran yang aktif mencari pekerjaan disuatu negara.
Jika nilai Unemployment Rate tetap maka nilai mata uang akan tetap nilainya.
Nonfarm Employment Change (Non-farm Payrolls) adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Non-Farm Employment Change turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Hourly Earnings m/m tetap maka nilai mata uang akan tetap nilainya.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat aktivitas Manajer Pembelian dari Sektor Jasa seperti Manajemen Permintaan Barang, Tenaga Kerja dan Pengiriman Barang Pesanan di luar dari Perusahaan Manufaktur.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing PMI naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Jika nilai Factory Orders m/m turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Nonfarm Employment Change (Non-farm Payrolls) adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari sekitar 500 perusahaan swasta maupun publik. Berita ini sering menimbulkan kejutan besar bagi para trader maupun investor di Investasi Forex karena naik turunnya mata uang yang terkait dengan USD.
Jika nilai Non-Farm Employment Change turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Average Hourly Earnings adalah sebuah indikator yang menghitung tingkat inflasi dari jumlah upah yang dibayarkan oleh para pemilik usaha diluar sektor pertanian.
Jika nilai Average Hourly Earnings m/m tetap maka nilai mata uang akan tetap nilainya.
Institute of Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang mengukur tingkat aktivitas Manajer Pembelian dari Sektor Jasa seperti Manajemen Permintaan Barang, Tenaga Kerja dan Pengiriman Barang Pesanan di luar dari Perusahaan Manufaktur.
Jika nilai ISM Non-Manufacturing PMI naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Factory Orders adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal. Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar.
Jika nilai Factory Orders m/m turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
GDP(Gross Domestic Product) adalah sebuah indikator yang mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor. GDP Annualized q/q berindikasi dengan nilai GDP yang dibandingkan dengan periode 4 bulanan tahun ini dengan tahun kemarin.
Jika nilai GDP q/q turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales y/y naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Chartered Institute of Purchasing and Supply (CIPS) Construction Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang menghitung level aktifitas dari manajer pembelian dari sektor konstruksi.
Jika nilai Construction PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
EuropeanCentral bank (ECB) Governing Council sebagai Bank Central Uni Eropa merelease tingkat suku bunga Uni Eropa setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga atau Minimum Bid Rate tetap maka nilai mata uang akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims naik maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Pending Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara.
Jika nilai Pending Home Sales m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Jika nilai GDP q/q turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai Retail Sales y/y naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Chartered Institute of Purchasing and Supply (CIPS) Construction Purchasing Manager's Index (PMI) adalah sebuah indikator yang menghitung level aktifitas dari manajer pembelian dari sektor konstruksi.
Jika nilai Construction PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
EuropeanCentral bank (ECB) Governing Council sebagai Bank Central Uni Eropa merelease tingkat suku bunga Uni Eropa setiap bulannya.
Jika nilai suku bunga atau Minimum Bid Rate tetap maka nilai mata uang akan tetap nilainya.
Unemployment Claims adalah sebuah indikator yang menghitung jumlah orang yang gagal mendapatkan asuransi pengangguran untuk pertama kali hingga minggu lalu.
Jika nilai Unemployment Claims naik maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Pending Home Sales adalah sebuah indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara.
Jika nilai Pending Home Sales m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Commodity Prices adalah sebuah indikator yang mengukur nilai pertumbuhan harga komoditi ekspor.
Jika nilai Commodity Prices y/y naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai German Retail Sales m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Nationwide House Prices adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan rata-rata harga rumah di Inggris. Indikator ini merupakan indikator utama dalam mengukur tingkat kenaikan harga inflasi di sektor perumahan.
Jika nilai Nationwide HPI m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsure order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Non-Farm Employment Change naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Nonfarm Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian.
Jika nilai Revised Nonfarm Productivity q/q naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pembelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang dirilis mingguan yang mengukur kenaikan persediaan minyak mentah untuk dijual yang dimiliki perusahaan terkemuka di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Untuk menambah penjelasan silakan anda lihat Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Dollar AS
Jika nilai Commodity Prices y/y naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Retail Sales adalah sebuah indikator yang mengukur pertumbuhan penjualan sektor ritel disuatu negara.
Jika nilai German Retail Sales m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Nationwide House Prices adalah sebuah indikator yang menghitung perubahan rata-rata harga rumah di Inggris. Indikator ini merupakan indikator utama dalam mengukur tingkat kenaikan harga inflasi di sektor perumahan.
Jika nilai Nationwide HPI m/m naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Schweizerischer Verband für Materialwirtschaft und Einkauf (SVME) Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI yang biasa digunakan oleh negara Swiss. PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsure order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
Jika nilai SVME PMI naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Manufacturing Purchasing Manager's Index (PMI) adalah indikator PMI dari sektor Industri. Sama dengan PMI, indikator ini didapat dari survey terhadap para Manajer Pembelian.
Jika nilai Manufacturing PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
ADP Nonfarm Employment Change adalah sebuah indeks yang menggambarkan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta pada bulan yang lalu, tanpa memasukan sektor pertanian didalamnya. ADP, sebagai lembaga swadaya yang memberikan solusi terhadap tenaga kerja di AS, mengumumkan indikator ini dua hari sebelum indikator Nonfarm Employment Change dikeluarkan. ADP mengklaim indikator ini adalah indikator terbaik mengenai tenaga kerja dalam Statistik Pemerintahan, tapi para Trader tidak sepenuhnya percaya akan keakuratan dan korelasi indikator ini terhadap nilai mata uang lokal.
Jika nilai ADP Non-Farm Employment Change naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Nonfarm Productivity adalah sebuah indikator yang mengukur produksi nasional dari barang dan jasa diluar sektor pertanian.
Jika nilai Revised Nonfarm Productivity q/q naik maka nilai mata uang akan mengalami kenaikan.
Institute of Supply Management (ISM) Manufacturing Index adalah sebuah indikator yang menghitung aktifitas bisnis dari manajer pembelian dari sektor manufaktur.
Jika nilai ISM Manufacturing PMI turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Crude Oil Inventories adalah sebuah indikator yang dirilis mingguan yang mengukur kenaikan persediaan minyak mentah untuk dijual yang dimiliki perusahaan terkemuka di AS.
Jika nilai Crude Oil Inventories turun maka nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Untuk menambah penjelasan silakan anda lihat Data Ekonomi dan Pengaruhnya terhadap Dollar AS
sumber : belajarforex.com
Tag :
forex trading
2 Komentar untuk "Forex Calender / Forex News Dan Penjelasannya"
Recently I read was this post that is good information about the valutahandel market to be efficient companies on the market. It would be great to be more popular in the trade.
Rubber band at braid my hair before the separation of the three strands braided the tail Raozhi ponytail, pinned with a rubber band.
ini blog dofollow , U comment I follow