Abenomics, Berisiko Membuat Default Jepang


Istilah Abenomics yang berasal dari nama keluarga Shinzo Abe yang baru terpilih sebagai PM Jepang, dan dari kata economics dalam bahasa Inggris, kini dikenal sebagai doktrin baru keselamatan dari kepala pemerintahan mereka.

Seperti lansir analisadaily, Sabtu (20/4/2013), setelah serangkaian kegagalan dan masalah kesehatan yang membuatnya turun sebagai perdana menteri September 2007, Abe memposisiknan diri sebagai penyelamat Jepang dari kepahitan ekonomi yang masih berlangsung. Tapi para pengeritik mengatakan, Abenomics bisa menuntun ekonomi Jepang kejurang default.

Untuk jangka waktu lama, Abe ingin mengubah konstitusi Jepang yang sebelumnya cinta damai. Kini, dia mengakui bahwa yang pertama-tama harus dilakukan negaranya ialah untuk mempersenjatai diri secara ekonomi guna mengejar ketertinggalan dari para saingannya seperti China dan Korea Selatan, kata analis Wieland Wagner.

Abe memaksa bank sentral Bank of Japan (BoJ) yang biasanya independen dengan memaksanya menerima keinginan Abe meski tak suka.

Dia menunjuk gubernur bank sentral baru, Haruhiko Kuroda (68), yang memulai karirnya di Kementerian Keuangan. Di kalangan para pejabat bank sentral, Kuroda tidak biasanya suka berbicara, dan jarang ingin bereksperimen.

Dan memang, dia mematok target inflasi 2%. Dengan harapan harga-harga akan naik, paling tidak berdasarkan teori, perusahaan-perusahaan akan meningkatkan investasi mereka dan konsumen akan berbelanja lebih banyak lagi.

Kuroda berharap mencapai tujuannya dalam dua tahun, dan dia berjanji akan melakukan apapun untuk mewujudkannya. Dengan kata lain, bank sentral akan mencetak yen tanpa batas dan melipat-gandakan jumlah uang yang beredar.

Dan klimaksnya, Bank of Japan berencana membeli obligasi pemerintah Jepang dalam jumlah mencengangkan mencapai lebih 7 triliun yen ($65 miliar) per bulan -- yang secara kasar dua kali jumlah sebelumnya. Di masa depan, BoJ ingin akan membeli lebih 70% dari seluruh obligasi yang baru diterbitkan pemerintah -- yang membuat turun yield di dalam prosesnya.
Tag : instaforex, News
0 Komentar untuk "Abenomics, Berisiko Membuat Default Jepang"

ini blog dofollow , U comment I follow

Back To Top