Derita Yunani di Tahun Ke-tiga Pasca Bail Out

Bagikan :

Tweet

Sudah tiga tahun berlalu sejak Yunani memanfaatkan dana talangan tahap I senilai 110 miliar Euro dari Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Sebagai kompensasinya, negara tersebut dipaksa mengencangkan sabuk belanja sehingga angka pengangguran melonjak. Perekonomian kian lumpuh dan membuat 6 dari 10 orang usia produktif tidak memiliki mata pencaharian.

Setelah 6 tahun terjebak dalam fase resesi, perekonomian Yunani diprediksi kembali tumbuh lagi di tahun 2014. Negara ini memang belum berhak untuk mengakses pasar kredit internasional seperti sedia kala namun kinerja sektor perbankan mulai membaik dan diyakini akan berbalik menguntungkan dalam waktu dekat. Salah satu bank terbesar di Yunani, Piraeus, bahkan sesumbar dapat menggalang dana segar dari investor global untuk menghindarkan diri dari ancaman nasionalisasi. Pemulihan di sektor perbankan bisa menjadi senjata Athena untuk menarik kembali minat investasi dan bisnis, tidak hanya dari warganya sendiri namun juga dari pemodal asing yang selama 4 tahun terakhir alergi dengan berita krisis keuangan.

Pemangkasan anggaran memang sangat menyiksa karena dipastikan menggerus nilai perekonomian suatu negara dan melambungkan angka pengangguran. Penyerapan dana talangan juga menambah beban anggaran masa depan karena semurah apapun suatu pinjaman, pelunasannya akan sulit tanpa diimbangi pemasukan yang setara. Yunani sedang mengalami suatu fase kemerosotan besar di tahun ke-empat sejak pengucuran bail out perdananya. Konsekuensi itulah yang harus dijalani demi memupus defisi anggaran yang semakin membengkak.

Berikut adalah komparasi indikator ekonomi utama Yunani antara tahun 2009 dan 2013 (sumber: CNN). Seluruh komponen produktivitas tampak minus dan hanya indikator defisit yang memperlihatkan kemajuan. Meski pahit, Yunani bisa berharap kondisi seperti ini merupakan awal dari sesuatu yang lebih baik di masa depan.

(monexnews.)

Tag : instaforex, News