Druckenmiller: Supercycle Komoditas Menuju Akhir?



Druckenmiller, orang yang mengelola dana investasi $22 milyar, mengatakan tumbangnya harga komoditas bukan merupakan koreksi tetapi akhir dari “supercycle”.  Supercycle mengacu pada reli harga yang panjang selama satu dekade.  Supercycle komoditas terjadi tiga kali semenjak perang dunia kedua. Pertama  pada masa rekontruksi pasca perang, kedua ditengah guncangan pasokan minyak sekitar tahun 1970, dan yang terakhir  dimulai pada akhir krisis di Asia pada akhir tahun 90an dilihat dari pertumbuhan ekonomi Cina yang mencapai dua digit dan inflasi yang merayap di seluruh dunia.

Data perdagangan Cina menunjukan pertumbuhan lebih baik dari perkiraan, menimbulkan outlook yang lebih baik pada negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut. Harga tembaga naik 2% menyentuh level tertinggi dalam 3 minggu, akibat permintaan yang tinggi di Cina.  Namun minyak dan produk pertanian berakhir mix, mengindikasikan bahwa kuatnya ekonomi Cina tidak mampu mencegah kemunduran global. “Terlalu cepat untuk menjadi sangat optimis mengenai permintaan  Cina terhadap tembaga” kata Ross Strachan, ekonom di Capital Economics London.

Pada Pertengahan April, harga tembaga jatuh dibawah $7000 per ton, dan untuk pertama kalinya emas mengalami penurunan terbesar dalam 9 bulan terakhir. Penurunan tersebut dipicu oleh pertumbuhan ekonomi Cina yang stagnan, masalah hutang zona euro, dan ketidak pastian stimulus ekonomi AS.

Druckenmiller menyatakan berkaitan dengan akhir dari supercycle komoditas, investor hendaknya menghindari berinvestasi mata uang di negara yang mengandalkan ekspor komoditas bahan mentah sebagai penghasilan, seperti Dolar Australia, Dolar New Zeland, dan Dolar Kanada. Druckenmiller, yang bersama Soros mengguncang Bank of England pada tahun 1992 dengan menjual sterling , menganjurkan investor menjual aussie setelah keputusan RBA memotong tingkat suku bunga ke rekor terendah. Druckenmiller juga menyebut kebijakan The Fed untuk membeli obligasi senilai $85 milyar setiap bulan, salah satu pilar mendukung harga komuditas, adalah kebijakan moneter “paling tidak tepat” dalam sejarah perkembangan dunia.

Pada sesi Rabu, tembaga naik $154 menjadi $7419 per ton. Emas naik 1%, naik untuk pertam kalinya dalam tiga sesi, sementara minyak berakhir mix. (pap) monexnews.com.
Tag : instaforex, News
1 Komentar untuk "Druckenmiller: Supercycle Komoditas Menuju Akhir?"

Waduh gimana ceritanya nih. kalau ane sih emang jarang pake trading dengan index atau komoditi tapi lebih sering dengan pair mata uang dengan akun ane di broker octafx jadi ane sekarang lebih mencoba untuk tetap fleksibel saja

ini blog dofollow , U comment I follow

Back To Top