Selama beberapa bulan sebelumnya Dollar biasanya dibeli/diual berkaitan dengan risk appetite, ketika investor cukup tegang maka mereka beli dollar, dan jika mereka lebih optimistis biasanya ada kecendrungan untuk jual dollar dan mengalihkan portfolionya ke aset yang lebih berisiko.
Namun beberapa minggu terakhir ini, ada hal yang berubah di pasar, Dollar AS terus mendapatkan topangan dari perbaikan situasi ekonomi AS. Optimisme Federal Reserve bahkan mendongkrak dollar ke level tertinggi terhadap berbagai mata uang utama.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah telah terjadi perubahan yang fundamental terhadap bagaimana perilaku para investor menjual/beli dollar? Mengacu pada price action dalam dua hari terakhir, tampaknya memang ada perubahan fundamental pada dollar, disebabkan oleh kebutuhan untuk safety telah berkurang seiring adanya resolusi pada default Yunani , selain itu kondisi kualitas kredit Eropa telah membaik, namun di satu sisi kebijakan austerity malah masih menghadirkan ancaman pada pertumbuhan kawasan Eropa.
Faktor lainnya adalah hasil laporan stress test, dimana saham AS masih menunjukkan kinerja positif meskipun dilaporkan ada 4 bank yang gagal uji stress termasuk bank besar sekaliber Citigroup, selain itu ada 3 bank lainnya gagal diantara lain Metlife, Ally Financial dan Suntrust sementara 15 bank lainnya telah lulus.
Meski ada sedikit berita miring mengenai sebagian bank yang gagal ‘uji stress’ tersebut, namun optimisme para investor masih tetap utuh terutama setelah The Fed mengakui adanya perbaikan ekonomi AS dan mengingatkan kita bahwa kebijakan moneter masih mengakomodir perekonomian. Selama kondisi ini terus terjaga, atau bahkan jika terindikasi adanya peningkatan data ekonomi lebih lanjut, maka besar kemungkinannya permintaan terhadap mata uang dollar AS akan terus meningkat.
(Sap)
monexnews.com
Namun beberapa minggu terakhir ini, ada hal yang berubah di pasar, Dollar AS terus mendapatkan topangan dari perbaikan situasi ekonomi AS. Optimisme Federal Reserve bahkan mendongkrak dollar ke level tertinggi terhadap berbagai mata uang utama.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah telah terjadi perubahan yang fundamental terhadap bagaimana perilaku para investor menjual/beli dollar? Mengacu pada price action dalam dua hari terakhir, tampaknya memang ada perubahan fundamental pada dollar, disebabkan oleh kebutuhan untuk safety telah berkurang seiring adanya resolusi pada default Yunani , selain itu kondisi kualitas kredit Eropa telah membaik, namun di satu sisi kebijakan austerity malah masih menghadirkan ancaman pada pertumbuhan kawasan Eropa.
Faktor lainnya adalah hasil laporan stress test, dimana saham AS masih menunjukkan kinerja positif meskipun dilaporkan ada 4 bank yang gagal uji stress termasuk bank besar sekaliber Citigroup, selain itu ada 3 bank lainnya gagal diantara lain Metlife, Ally Financial dan Suntrust sementara 15 bank lainnya telah lulus.
Meski ada sedikit berita miring mengenai sebagian bank yang gagal ‘uji stress’ tersebut, namun optimisme para investor masih tetap utuh terutama setelah The Fed mengakui adanya perbaikan ekonomi AS dan mengingatkan kita bahwa kebijakan moneter masih mengakomodir perekonomian. Selama kondisi ini terus terjaga, atau bahkan jika terindikasi adanya peningkatan data ekonomi lebih lanjut, maka besar kemungkinannya permintaan terhadap mata uang dollar AS akan terus meningkat.
(Sap)
monexnews.com
Tag :
forex trading
1 Komentar untuk "Fundamental Dollar Telah Berubah"
Anta Group Co., Ltd. is a joint venture sporting goods group, by Anta (Fujian) Footwear Co., Ltd., Beijing Anta East Anta logo
ini blog dofollow , U comment I follow